MOTIVATION LETTER – PENTINGNYA MEMAHAMI, MENERIMA DAN MENYAYAYANGI DIRI SENDIRI
PENTINGNYA MEMAHAMI, MENERIMA DAN MENYAYAYANGI DIRI SENDIRI
Hai! Perkenalkan nama saya Tri Adi. Saya asal Malang. Sekarang saya sedang melanjutkan studi saya di Universitas Brawijaya. Program studi yang saya ambil yaitu program studi Teknologi Informasi, Fakultas Ilmu Komputer.
Semua orang ingin dimengerti dan
diberi kasih sayang sehingga kita sering berpikir itu berarti kita perlu mendapatkan
kasih sayang itu dari orang lain. Tetapi jika kita mencari kasih sayang itu
kepada orang lain, kita sering disakiti oleh mereka.
Seperti contoh ketika kita punya
pacar, kita sering disakiti oleh pacar kita dan memutuskan kita begitu saja.
Jika ditanyai alsananya, katanya sih tidak ingin pacarana dulu mau fokus ujian
padahal minggu depanya dia sudah punya pacar orang lain.
Hal – hal seperti sering membuat
banyak orang merasa diri nya paling jelek, merasa orang paling menyedihkan di
dunia, merasa tidak ada yang peduli kepada diri kita. Parahnya lagi,
menimbulkan rasa ingin bunuh diri yang jelas itu tidak akan menyelesaikan
masalah, malah menimbulkan banyak masalah nantinya. Selain itu juga dilarang
oleh agama.
Sesuai dengan pernyataan WHO bahwa
setidaknya ada satu orang mati bunuh diri setiap 40 detik di dunia. Untuk itu
penting menanamkan rasa sayang terhadap diri sendiri sebelum belajar mencintai
orang lain.
Maka dari itu saya menulis artikel
ini untuk membahas cara memahami, menerima dan menyayang diri sendiri. Simak
terus artikel ini.
1. 1. Cara Memahami Diri Sendiri
Sekilas memahami
diri sendiri itu terlihat gampang. Padahal itu sangat susah untuk dilakukan.
Malahan kita lebih sering menilai baik-buruknya orang lain. Sedangkan memahami
dan mengetahui diri sendiri itu langkah penting untuk meraih kebahagian dalam
diri. Cara untuk memahami diri sendiri yaitu :
a.
Mempraktikan Kesadaran Diri Sendiri.
Sadar diri dapat dilakukan dengan jujur terhadap diri
sendiri. Untuk jujur pada diri sendiri,
cobalah untuk bertanya pada diri anda, apa yang tidak suka saya lakukan?
Mengapa saya tidak suka itu? Jika sudah mendapatkan jawabannya, apa yang akan
lakukan untuk menghilangkan sifat itu?
Misalnya, kamu tidak suka melihat foto anda sendiri.
Kenapa? Apakah kamu malu terhadap penampilanmu? Cobalah untuk menghilangkan
rasa itu.
Menulis jurnal juga dapat menjadi cara untuk
mempraktkan kesadaran diri. Menulis membantu kita mengenali motivasi, emosi,
dan keyakinan kita sehingga kita dapat membuat penyesuaian yang bijaksana dalam
hidup kita.
b.
Menjelajahi Kepribadian Diri.
Menjelajahi
kepirbadian bisa dilakukan dengan mengenali role play pada diri kita, seperti
role pemimpin, penanggung jawab dan lain sebagainya.
Kita juga bisa
menjelajahi kepribadian kita dengan mengikuti personality test. Dengan
mengikuti personality test ini, kita akan dihadapkan pertanyaan – pertanyaan
yang akan memaksa kita untuk mempertimbangkan berbagai aspek karakter.
c.
Memenuhi Kebutuhan Diri.
Jika kita sudah
kuwalahan dengan stress, masalah keluarga, masalah hubungan, atau bahkan dengan
pekerjaan, cobalah luangkan waktu untuk merenungkan diri.
Penting untuk menjaga kesehatan diri kita secara emosional dan fisik. Luangkanlah
waktu untuk olahraga, karena olahraga bukan hanya menyehatkan fisik saja,
tetapi juga menaikkan mood.
2. 2. Menerima Diri Sendiri
Menerima kenyataan
diri sendiri itu terkadang memang sulit untuk dilakukan. Biasanya kita hanya
bisa menerima diri kita ketika hari kita sedang baik. Sementara ketika hari
yang buruk datang, kita sering membenci diri kita. Apalagi terdapat kekurangan
pada fisik kita. Pasti membuat kita sangat membenci diri sendiri, atau paling
sering merendahkan diri sendiri.
Namun, menerima
diri sendiri dapat dibiasakan. Berikut cara – cara untuk menerima diri.
1.
Jangan merendahkan diri sendiri.
Hal ini sering
dilakukan ketika kita memiliki kekurangan. Misalnya, ketika ada sebuah cacat
fisik yang kita miliki, kebiasaan orang menjelek – jelekkan diri sendiri dan
seolah – olah kita orang paling jelek di dunia. Padahal kita patut bersyukur,
ada banyak yang tidak bisa keluar rumah, karena harus berbaring dirumah sakit
setiap hari. Berusahalah untuk berpikir pada angel yang lain, kemudian
bersyukur.
2.
Tidak perlu merasa sempurna.
Pada dasarnya,
semua orang memiliki kelebihan dan kekurangan masing – masing. Maka tidak prlu
kita merasa paling tidak berguna. Cukup pandang sisi positif dan kelebihan diri
kita. Toh,, orang yang sering kita anggap sempurna pasti memiliki kekurangannya
sendiri.
3.
Berusahalah untuk menerima diri sendiri.
Terkadang, menerima diri sendiri itu sulit. Seperti kasus
pada point 1, tidak sedikit orang yang merasa kesulitan untuk menerima diri
mereka. Contoh yang lainnya ketika ekonomi keluarga kita rendah, tetapi kita
sok – sokan melupakannya dan bergaya seperti anak orang kaya. Padahal itu akan
membuatmu menderita sendiri. Maka dari itu, mulailah untuk melihat kekurangan
kita. Terimalah hal itu. Tarik hikmahnya.
3.
3. Menyayangi Diri Sendiri
Saat kita
menghadapi realita yang kurang menyenangkan, seringkali kita merasa membutuhkan
kehadiran atau cinta dari orang lain. Sementara kita tidak selalu mendapat
cinta dari orang lain dan tidak selalu ada orang yang hadir saat kita merasa
terpuruk. Padahal yang terpenting adalah cinta dari diri sendiri sehingga kita
mampu menerima diri kita. Untuk cara menyayangi diri sendiri sebenarnya hamper
mirip dengan memahami dan menerima diri sendiri, tetapi tidak masalah. Berikut
tipsnya.
1.
Jangan terlalu sering melihat orang lain.
Membandingkan
keadaan kita dengan orang lain adalah racun bagi jiwa kita dalam berbagai hal.
Hal ini akan menimbulkan penilaian negatif, rasa frustasi, dan putus asa.
Terima kenyataan bahwa setiap orang ditakdirkan untuk menjadi berbeda. Lalu
jangan lupa bersyukur atas apa saja yang kita dapatkan.
2.
Lakukan ibadah dengan giat.
Ini dilakukan
sesuai dengan keyakinan masing – masing. Seperti contoh, untuk kaum muslim,
jangan lupa untuk selalu sholat lima waktu. Dengan sholat lima waktu, pikiran
kita menjadi tenang, tentram, dan damai. Ketika hati sudah merasakan
ketenangan, kita tidak akan pusing lagi melihat apa kata orang lain dan menjadi
diri kita sendiri.
Hal tersebut bukan hanya akan menimbulkan perasaan menyayangi diri kita, tetapi juga akan menimbulkan rasa perhatian pada orang lain
Nah mungkin itu saj artikel ini. Semoga membantu. Matur Suwun.
MOHON maaf. saya masih belajar menulis di blog.
BalasHapus